SEPUTAR CIBUBUR - Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro menegaskan bahwa Sulawesi Utara (Sulut) dapat menjadi inspirasi gerakan perdamaian bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia pada Tahun Politik 2023-2024.
“Dengan budaya yang saling menghormati dan menghargai yang kental, Sulut dapat menjadi motor gerakan perdamaian bagi masyarakat di kota ataupun provinsi lain di Indonesia,” tutur Putut Prabantoro kepada para pengurus organisasi masa (ormas) seluruh Sulut dalam acara Penyelenggara Rapat Fasilitasi dan Pembinaan Penguatan Ideologi Kebangsaan dan Wawasan Kebangsaan Melalui Kerjasama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI), di Kantor Badan Kesbangpol Sulut, Manado, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Pusat Perbelanjaan di Manado
Hadir juga dalam acara tersebut Analis Kebijakan Ditjen Polpum Kemendagri Prayogo Heri Cahyono, Kepala Badan Kesbangpol Sulut, R Ferry Sangian, Ketua KPU Provinsi Sulawesi Utara Meidy Tinangon, serta Divisi Penanganan dan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Sulut, Zulkifli Densi.
Putut Prabantoro yang hadir mewakili Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, menegaskan bahwa saat ini wajah geopolitik dunia bergeser. Dalam tiga tahun belakangan, dunia masuk dalam perubahan yang cepat dan berbeda dengan sebelumnya yang disebabkan beberapa faktor termasuk di antaranya, Covid-19, perang Ukraina-Rusia yang tidak langsung dan langsung menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup bangsa termasuk Indonesia.
Baca Juga: Divisi Humas Polri Gelar Dialog Publik Jelang Pemilu 2024, Ini Tujuannya
Indonesia menghadapi ancaman krisis dengan pergeseran geopolitik tersebut. Bahkan menuju tahun 2045 saat Indonesia berusia 100 tahun atau tahun 2050 ketika penduduk dunia mencapai hampir 10 miliar, Indonesia akan menjadi target bagi negara-negara hegemoni yang mencari sumber pangan, air, dan energi. Selain itu, Indonesia juga menghadapi berbagai ancaman yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Ketidaksadaran bangsa Indonesia akan perubahan ini menempatkan Indonesia pada AGHT yang multidimensi.
“Jika masyarakat tidak cepat menyadari perubahan tersebut, Indonesia akan berada dalam kondisi bahaya, krisis dan kritis. Ancaman, Gangguan, Tantangan dan Tantangan (AGHT) terhadap Indonesia sangat bervariasi dan Indonesia sudah pasti akan menghadapi target negara lain. Hal ini mengingat Indonesia kaya akan banyak hal. Dan politik 2023-2024 serta pemilu 2024 akan menentukan perjalanan bangsa dan negara Indonesia dalam keberhasilannya mencapai 2045 atau 2050,“ ujar Putut Prabantoro.

Ditambahkan Putut Prabantoro, mudahnya masyarakat Indonesia diadu domba juga terlihat dalam masa sekarang sekalipun telah merdeka 77 tahun lebih. Berbagai peristiwa di Indonesia terkait dengan konflik horizontal di berbagai daerah dalam kurun waktu dua dekade ini telah menorehkan dan menambah luka dalam kehidupan bermasyarakat serta berbangsa.